Model Pengembangan Pertanian Pedesaan Melalui Inovasi (MP3MI) di Kabupaten Gunungkidul |
![]() |
![]() |
![]() |
Pengkajian BPTP Yogyakarta - Sumberdaya Pertanian |
Oleh Administrator |
Selasa, 15 September 2015 10:52 |
Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-P3MI) merupakan salah satu strategi diseminasi untuk mempercepat dan memperluas spektrum penggunaan inovasi teknologi hasil litbang kepada petani maupun pelaku agribisnis lainnya guna mendukung pengembangan pertanian yang pada umumnya berbasis di perdesaan. Implementasi kegiatan m-P3MI telah dimulai sejak tahun 2011 di lokasi Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul dengan menitik-beratkan pada pada pengembangan teknologi untuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pertanian mendukung pengembangan Sistem Integrasi Tanaman (utamanya padi)-Ternak (SIPT). Kegiatan m-P3MI pada tahun 2013 merupakan tahapan lanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya dengan mengutamakan pada 1) introduksi teknologi untuk perbaikan sistem budidaya dengan menggunakan varietas unggul baru padi gogo (Inpago 4, 5, 6) dan varietas unggul baru kedelai (Argomulyo dan Burangrang) serta sistem tanam larik dan pemupukan, 2) pendampingan teknologi pembuatan dan manajemen usaha produksi serta promosi pemasaran pakan konsentrat untuk menumbuhkan kemandirian usaha di tingkat kelompok tani, dan 3) pendampingan pemantapan teknologi dan manajemen usaha produksi dan promosi pemasaran produk olahan hasil pertanian, khususnya kerupuk jagung. Kegiatan dilaksanakan dengan kelompok tani kooperator Bina Lestari di bidang usaha tanaman dan Kelompok Peternak Sapi Rioe di Dusun Grogol III serta Kelompok Wanita Tani Sari manunggal di Dususn Grogol III untuk perintisan usaha produksi olahan hasil pertanian. Metode yang digunakan adalah bimbingan teknis dan manajemen usahatani melalui forum pertemuan dengan kelompok tani, demontrasi lapang, pelatihan teknis dan praktek usaha, dan temu lapang. Hasil kegiatan yang diperoleh bahwa inovasi teknologi hasil litbang yang diintroduksikan menunjukkan kinerja hasil yang lebih baik dan lebih efisien dari cara petani sehingga petani terdorong untuk mengadopsinya. Inovasi teknologi yang berkembang untuk budidaya tanaman padi dan kedelai adalah tanam larik, penggunaan benih tidak ombol, dan pemupukan dengan cara dibenamkan. Sementara penggunaan varietas unggul baru padi dan kedelai umumnya baru dalam taraf mengenal kinerja hasilnya. Inovasi teknologi dan usaha produksi pakan konsentrat telah dirintis dan dipraktekkan pada kelompok ternak Rioe. Kualitas Konsentrat yang diproduksi dapat diterima oleh petani dan sangat disukai oleh ternak, namun masih terkendala oleh harga yang dipandang oleh sebagaian petani masih terlalu mahal. Inovasi teknologi dan perintisan usaha pengolahan hasil pertanian telah mendorong tumbuh-kembangnya usaha home industri dan menambah lapangan usaha bagi kelompok wanita tani di lokasi m-P3MI. Pemahaman peluang kebutuhan inovasi teknologi yang diperoleh secara partisipatif antara tim pelaksana-penyuluh lapangan dan petani maupun dukungan dari instansi terkait dan para penentu kebijakan pembangunan pertanian merupakan kunci keberhasilan dalam percepatan adopsi inovasi teknologi. |
LAST_UPDATED2 |